Mendicans Colore merupakan bahasa latin dengan arti Warna Pinggiran Jalan, sebagaimana artikel ini mengangkat serta menyoroti tentang kehidupan sepinggiran jalan khususnya pengemis, tukang parkir, dan ojek online. maka artikel ini akan membahas khususnya pengemis yang cukup membludak sepanjangan bagian taman gor pada waktu bulan puasa kemarin.
Kemiskinan merupakan masalah ekonomi yang dipengaruhi berbagai faktor yaitu tingkat pendapatan, pendidikan, lokasi geografis dan kondisi lingkungan. Kemiskinan perkotaan kini semakin menjadi isu yang mendesak untuk ditangani terkait dengan tren dinamika pembangunan perkotaan di Indonesia. namun tentu saja kemiskinan serta rasa susah akan kehidupan bukan semena semena membuat kita untuk melakukan pekerjaan mengemis apalagi disaat fisik masih mampu serta diusia produktif bukanlah hal yang baik dimata banyak orang.
" Yah mau bagaimana lagi de, suamiku sudah tidak kerja baru kebutuhan anak anak juga banyak, jadi kitorang disini cuman untuk kebutahan makan sehari hari saja sudah dan" Ucap salah satu pengemis berumur 29 tahun saat diwawancarai. |
hal hal seperti ini yang menurut saya cukup miris, disaat fisik
mampu serta berada diusia produktif bukanlah hal yang pantas hidup ini dibuat
untuk berharap belas kasihan sebagai penunjang hidup setiap harinya. Disaat
masih banyaknya pekerjaan yang lebih layak seperti petugas kebersihan jalanan
atau taman gor serta pekerjaan lainnya tentu harus ada pula motivasi hidup
untuk kesejahteraan yang lebih baik. |
“iyo dorang itu sebenarnya orang yang mampu, ada beberapa yang naik motor malahan kemari hanya untuk memminta minta” Ucap tukang parkir Wanita taman gor yang saya wawancarai Hal tersebut beliau katakan mengacu dari pertanyaan saya tentang membludaknya para pengemis serta pemulung yang berada disekitaran taman gor pada saat bulan puasa. Dan ya, saya pun melihat langsung beberapa ada pengemis yang memang datang menggunakan motor membawa anaknya hanya untuk mendapatkan nasi kotak dan sebagainya hingga ada pula 1 orang yang sudah mendapatkan sampai 6 nasi kota dalam hari itu. Sungguh, hal ini menurut saya cukup miris sekali lagi disaat beberapa diantara mereka ialah anak anak serta orang dewasa diusia produktif, namun mereka memilih untuk mengkasihani diri mereka, strata sosial mereka, sikap mereka kepada suatu nasi dos setiap harinya ditaman gor saat bulan puasa. Semoga kedepannya bagi mereka yang masih mampu serta berada diusia produktif bisa lebih sadar tentang kebudayaan mengemis ini, sebab menurut saya hidup akan terasa lebih mulia Ketika mampu berusaha. *Artikel ini
dibuat berdasarkan kisah nyata penulis dalam membuat film Dokumenter berjudul
"Mendicans Colore" - For full version on Youtube
(https://www.youtube.com/watch?v=ZcdVvwQnTDs)
|
Komentar
Posting Komentar